Dream, Believe, And Meet a Fairy - part 2
ditaman aku melihat mobil Sport putih yang tadi sore. Aku menghampiri mobil itu. Dan tampak pria berkacamata hitam itu sedang menungguku. Walaupun malam hari dia tetap memakai kacamata hitam “Sungguh idiot” gerutuku.
Aku menyapanya “ Hello”
“Hai” sapanya
“Mana Chansung?? Aku tidak sabar bertemu dengannya”
“tak lama lagi kau akan bertemu dengannya” kata pria itu.
“Kenapa kau memakai kacamata hitam? Ini kan sudah malam.” Tanyaku pada pria itu
“Kacamata ini adalah bodyguardku, kalau kacamata ini dilepas akan banyak orang yang mengejar-ngejarku”
“Apa kau buronan?? Lepaskanlah kacamata itu. Hanya ada aku disini”
“Ne, aku akan melepasnya” Pria itu melepas kacamatanya. Dan AIGOOOO !!! aku terkejut setengah mati !! Pria itu ternyata adalah Chansung!! Hwang Chansung !!
Ternyata Pria yang menolongku Hwang Chansung. Orang yang aku perlihatkan wallpaper Ponselku adalah Hwang Chansung. Orang yang berbincang denganku tentang kecintaanku kepada Chansung adalah Hwang Chansung. Orang yang aku beritahu motivasiku sekolah di Howon adalah Hwang Chansung. Orang yang menemaniku di dokter adalah Hwang Chansung. Orang yang meminta nomor ponselku adalah Hwang Chansung. Orang Yang ada di hadapan ku sekarang adalah Hwang Chansung.
Tubuhku kaku , bibirku kaku. Bulir – bulir air mataku jatuh.
“Hei kenapa dirimu?” tanya Chansung padaku. Dia mengambil Tissue di dalam mobilnya dan mengelap air mataku.
Aku pun memeluk tubuh Chansung dan menangis sekeras-kerasnya. Ini bukan airmata kesedihan. Tapi ini adalah airmata kebahagiaan. Chansung mengajakku untuk masuk kedalam mobil. Dia menenangkanku di dalam mobil sampai aku berhenti menagis.
“Tadi sore kita belum berkenalan, sekarang aku akan memperkenalkan diri. Namaku Hwang Chansung , mahasiswa Seni Jurusan Akting . Siapa namamu?”
“Aku Hana mahasiswi Jurusan Sastra , aku baru pindah dari Indonesia”
“Namamu sangat cantik, pasti artinya bunga kan”
“Ne”
“Bunga apa yang apling kau suka?”
“Hmm bunga mawar, sangat cantik tapi kuat”
“Apa orang tuamu bekerja di Korea? “
“Tidak, aku mendapat beasiswa dari Howon. Orang tuaku ada di Indonesia”
“Tahun lalu 2PM konser di Indonesia, apa kau nonton?”
“Tidak, tabunganku belum cukup waktu itu, padahal aku ingin sekali nonton”
~ krukk ~krukk~kruukk~ suara perutku
“Kamu belum makan?” tanya chansung padaku. Aku hanya menganggukan kepala. “Karna kau baru datang ke Seoul maka aku akan mengajakmu makan di tempat makan yang paling enak.”
“Gomawo, tapi apakah kamu tidak sibuk?”
“Tidak . Tadi pagi aku baru pulang dari jepang, manajer menyuruh ku istirahat. Jadi malam ini aku free.”
Malam itu Chansung mengajakku makan dipinggir jalan. Makan malam bersama seorang Chansung, seperti Mimpi bagiku. Dia memesan Ramyeom, Kimchii, topokki dan minum Cranberry Soju untukku. Chansung kelihatan aneh, karena dia memakai kacamata dan topi. Yah maklumlah Seleb terkenal.
“emm.. Chansung Oppa.. apa aku boleh memanggil dengan sebutan Oppa?” tanyaku pada Chansung
“Oppa?? Ku rasa panggilan itu kedengarannya sangat bagus”
“Oppa sangat lucu, memakai topi dan kacamata hitam malam-malam.”
“Kacamata dan topi ini adalah bodyguard ku hahhahaahah.” Kata Chansung sambil tertawa.
“Apa Oppa sering berkunjung kemari?”
“Ini adalah warung favorite ku, karena jaraknya sangat dekat dengan dorm 2PM. Aku sering kemari bersama Hyung-hyung ku. Makanan disini juga sangat enak.”
Makanan pesanan kami pun akhirnya datang. Ini adalah kali pertama aku makan makanan korea. Semoga lidah ku cocok.
“Mari makanan !!” Seru Chansung dengan penuh semangat. Dia sangat menyukai makanan apapun. Aku mendapatkan info itu dari internet. Aku sangat senang melihatnya makan dengan lahap. Dia lucu sekali. Biasanya aku hanya melihatnya makan dari foto dan video di youtube, tapi kali ini aku melihatnya langsung. Aku sangat beruntung. Semua ini karena Yume. Jeongmal Gomawo Yume.
Akhirnya Aku selesai makan. Aku hanya mampu menghabiskan 1 porsi tapi Chansung sudah makan 5 Porsi Ramyun, Kimchi, dan topokki, dan masih akan tambah lagi.
“Oppa sangat hebat. Punya perut seperti karet. Makan mu banyak tapi tidak buncit” pujikuu
“Itu karena aku rajin olahraga hahahhaha”
~~ I’m your man ~~ I’m your Man ~~ ponselku berdering. Aku menjawab panggilan tersebut, ternyata odette meneleponku.
“Ya” Jawabku
“Di mana kau?” tanya odette
“Aku sedang makan Ramyun, apa odette sudah makan?”
“Belum, aku sangat lapar sekali !! Warung Ramyun dimana? Aku akan menyusulmu.”
“Aku tidak tau nama jalannya, tapi dekat dorm 2PM”
“oh.. Aku tunggu aku” Odette pun mematikan telefonnya.
Aku pun memasukan ponselku kedalam tas. Lalu memperhatikan kembali cara Chansung makan. Sangat lucu, seperti anak TK. Sungguh menggemaskan.
“Siapa itu? Apa dia mau kemari?” tanya Chansung padaku
“Itu teman satu kamarku, dia belum makan jadi mau nyusul ke sini”
“Ohh.. Hana shii Apakah kau mau tambah?”
“Anio ,, aku sudah kenyang”
Sekitar sepuluh menit kemudian Odette pun tiba di warung ramyun. Dia mengendarai sepeda. Odette menghampiriku dan duduk di sampingku.
“Ahh aku sangat lapar. Minta Ramyun 2 porsi !!” Seru Odette. “Mwo!! Chansung Sunbae??!!! Kau bersama Chansung sunbae !!!” Seru Odette terkejut ketika melihat Chansung sedang makan dihadapannya. Chansung hanya tersenyum pada Odette.
“Sutss,, jangan teriak keras-keras nanti orang lain dengar ” kataku pada odette sambil menutup mulut odette.
“sepertinya setelah ini kita harus bicara 4 mata” bisik Odette padaku .
“Ne, silahkan makan sebelum ramyun mu dingin” Kataku
Akhirnya Odette dan Chansung selesai makan. Lalu mereka minum beberapa botol soju. Ternyata Odette sangat kuat minum. Aku hanya minum beberapa gelas soju, tapi odette telah menghabiskan 4 botol Soju, dan Chansung 7 botol. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku,, tak percaya. Walaupun sudah minum begitu banyak, namun mereka tidak mabuk. Tidak terasa sudah jam 11 malam.
~~piipp~~piip~~piip~~piip~~ bunyi ponsel Chansung. Dia menjawab panggilan di ponselnya.
“wae?”
“ ... “
“aku sedang makan, sebentar lagi aku akan pulang”
“... “
“Jangan kunci pintu aku tidak bawa kunci”
“......”
“Tunggu aku Hyung”
Klik. Chansung menutup teleponnya.
“Sepertinya aku harus pulang sekarang, Hyungku sudah mau tidur” Kata Chansung “Makan malam hari ini biar aku yang traktir” sambung Chansung
“Gomawo sunbae” Ucap odette
“Tak usah sungkan seperti itu” kata Chansung pada Odette. “Hana shii apa kau akan pulang bersama temanmu?” tanya Chansung padaku.
“Ya, aku akan pulang bersama Odette.”
“Oke, kalau begitu aku akan pulang dulu, sampai ketemu lagi” Pamit Chansung pada kami berdua.
Chansung pun menuju meja kasir untuk membayar semua makanan. Lalu dia menuju mobil Sport putihnya dan pergi.
“Hana bagaimana kau bisa bertemu dengan Chansung Sunbae?” tanya Odette mengintrogasi
“Ternyata yang menyelamatkanku tadi sore adalah Chansung”
“Hana kau sangat beruntung, aku iri padamu.”
Kami berdua pulang ke dorm, Odette memboncengku dengan sepedanya. Sesampainya di kamar Odette langsung tidur. Sedangkan aku masih belum mengantuk, dan aku memutuskan untuk menulis skenario untuk kompetisi.
“Tuan Putri selamat !! akhirnya kau bertemu pangeran impianmu” Seru Yume padaku
“Gomawo Yume, aku tahu pasti kau yang mengatur semua ini, kau sudah tau kan kalau yang menolongku tadi sore adalah chansung”
“Ya.. Yume hanya ingin memberikan sedikit surprise kepada Tuan putri.. hihihi”
Kalau aku mengingat kejadian tadi sore, aku jadi malu sendiri, Aku kelihatan seperti orang bodoh didepan Chansung. Entah apa yang ada didalam pikiran Chansung ketika tadi sore aku bilang sangat menyukai ketampanan dan kelakuannya yang lucu. Ahh aku jadi maluu....
CHANSUNG POV
“Hyung !! Hyung !! buka pintu !!” aku sudah menggedor-gedor pintu sampai tanganku sakit tapi tak ada jawaban. Aku menelepon ponsel Wooyoung.
“Heii Hyung aku ada di luar bukakan pintu, aku tidak bawa kunci”
“Aku ngantuk.. tidur di luar sana” jawab Woo Hyung dengan penuh kantuk.
“Yack ! Yack ! diluar sangat dingin, apa kau mau membunuhku!” Seruku pada Woo hyung
~Tiiiiittttt tiiiiiiit~ Wooyoung Hyung mematikan panggilannya.
“Aigoo !! dingin sekali disini” aku masuk kedalam mobil untuk menghangatkan diri. Di dalam mobil aku coba untuk menelepon hyung hyung ku yang lain. Tapi tak ada yang mengangkat panggilanku. “Hyung, kalian sungguh tega padaku” aku memutuskan untuk tidur didalam mobil sepanjang malam itu.
HANA POV
Keesokan paginya
“Hoaaammmm” aku menguap. Aku melihat jam ternyata baru pukul 7 pagi. Matakuliahku jam 9, aku masih punya banyak waktu untuk mandi, makan, dan bersantai. Lain halnya denga odette. Dia sangat terburu-buru, bahkan tidak sempat sarapan. Odette harus masuk kelas jam 7 pagi dan sekarang dia masih ada di asrama. Kamar riuh oleh langkah kakinya, lari sana lari sini. Ini hari pertamaku belajar di Howon. Aku memakai baju terbaik dan telah mempersiapkan segala sesuatunya dari kemarin sore. Aku tak sabar masuk kedalam kelas.
Sudah jam 8 pagi. Aku melangkahkan kaki menuju Unversitas Howon. Pagi yang cerah dan udara yang sejuk sungguh menyegarkan pagiku. Banyak orang berlalulalang di sepanjang jalan, banyak pula mobil-mobil mewah yang lewat. Aku sangat berharap bisa melihat mobil Chansung, sesering mungkin aku menengok kebelakang, berharap Mobil sport warna putih lewat. Namun sampai didepa gedung fakultas sastra aku tak melihatnya.
Aku Masuk ke gedung itu, interiornya sangat modern dan minimalis. Gedung ini didominasi oleh kaca-kaca. Aku melihat peta gedung yang ada di dekat pintu masuk dan mencari ruang K-8, ternyata ada di lantai 4. Aku menuju ruang tersebut, untung di fakultas itu disediakan lift, jadi aku tidak perlu susah-susah menaiki anak tangga. Ketika aku sampai dikelas, tenyata sudah sangat banyak mahasiswa di dalam. Ruangan yang besar itu hampir penuh sehingga aku mendapat tempat duduk dibagian belakang. Tak lama kemudian dosen bule masuk kedalam kelas. Ternyata dosen itu berkebangsaan Italia. Mata kuliahnya berlangsung selama kurang lebih 3 jam.
Jam 12 waktunya kekantin. Aku belum tau dimana kantin berada. Aku bertanya pada Yume yang selalu mengikutiku “Yume, apa kau tau dimana letak kantin?”.
“tentu saja aku tau, aku kan peri yang tau segalanya” jawab nyume dengan penuh percaya diri. Yume mengantarku kekantin. Di kantin aku bertemu dengan Odette, dan ia mengajaku bergabung dengan teman-temannya. Teman-teman odette sangat menyenangkan dan kami sangat mudah akrab. Seusai makan, aku berniat untuk kembali ke kamar asrama dan melanjutkan Project naskah untuk lomba. Aku keluar kantin dan berpisah dengan odette, dia masih ada latihan untuk festival musim semi minggu depan.
Aku melangkahkan kaki keluar dari gedung kantin. Ketika hendak keluar aku melihat motor yang kemarin menabrakku sedang melaju, aku pun lekas mengikuti motor itu dari belakang dengan sedikit berlari. Motor itu masuk ke wilayah parkiran seni musik dan berhenti di tempat itu. Pria dimotor itu mematikan mesin motornya dan melapas helm nya. Tampang pria itu sangat beringas dan menakutkan. Pria itu berjalan masuk kedalam gedung fakultas seni dan aku mengikutinya. Tap..tap..tap.. aku melangkahkan kaki dangat sangat hati-hati memasuki gedung itu. Aku mengikutinya dengan sembunyi-sembunyi dan mengendap-endap. Pria itu memasuki sebuah ruang Studio. Aku mengambil Pena dan kertas. Aku menulis surat kaleng untuk Kwan, di surat itu aku menulis bahwa aku menunggunya di taman besok sore. Aku memasukkan surat itu kedalam ruang studio dari kolong pintu. Lalu aku bersembunyi dibalik tembok, tak lama aku melihat Pria yang bernama Kwan itu membuka pintu sambil memgang surat yang aku berikan. Tampaknya dia penasaran dari siapa surat itu.
“Sampai bertemu besok pria brengsek. Aku akan buat perhitungan denganmu.”Bisiku pada diriku sendiri.
“Apa yang akan tuan putri lakukan padanya besok?” tanya Yume yang tiba-tiba muncul didepan mukaku.
“Aku akan membuatnya meminta maaf, atas kesalahan yang dia perbuat padaku kemarin” Aku di besarkan di keluarga yang keras. Ayahku selalu mengajarkan aku untuk tidak menjadi orang lemah, bila ada yang berbuat salah harus minta maaf. Tidak boleh mengalah, karena mengalah hanya membuat orang lain pandang enteng dan memanfaatkan kita. Prinsip hidup seperti itu sudah mendarah daging dalam keluarga kami.
Aku berbalik badan dan hendak kembali ke dorm. Tiba-tiba ada seseorang yang memgang pundakku. Aigoo !! aku terkejut. Ternyata Kwan pria yang berwajah beringas itu memegang pundakku.
“Ini aku kembalikan surat kalengmu” kata kwan kepadaku sambil menyerahkan surat itu kepada ku. “Apa yang ingin kau bicarakan denganku? Bicarakan sekarang saja, karena aku sangat sibuk besok.” Sambung Kwan.
“aku mau Ganti rugi dan minta maaf atas perbuatan mu” kataku
“Wae? Apa yang telah aku lakukan padamu?”
“Lihat memar di tanganku.ini semua karena ulahmu” kataku sambil menunjukan memar-memar di tanganku.
“Aku tidak mengerti” kata Kwan sambil mengerutkan dahinya
Emosiku mulai naik. Pria ini pura-pura lupa atau memang lupa telah menabrakku kemarin?. “YACK!! Kau dan Motor usang mu menabrakku kemarin apa kau lupa!!” teriakku padanya
“Aku tidak mungkin lupa ! aku belum pikun ! jadi lalu apa maumu ? ku pikir kau sudah mati !” teriaknya kepadaku. Semua orang ditempat itu berkerumun disekeliling kami, mereka ingin tahu apa yang terjadi.
“Pria brengsek !! Kau harus tanggu jawab !! karena kau tubuhku memar!!”
“Kenapa aku harus tanggung jawab? Kau yang bodoh, mengendarai sepeda di tengah jalan!!”
“YACK COWOK BERENGSEK !!!” aku berteriak dan mendorong tubuhnya hingga terjatuh. Kwan langsung bangun dan hendak menamparku. Aku memejamkan mataku secara refleks.
“Pria sejati tidak mungkin menampar seorang wanita” ucap seorang pria dan pria itu menahan tangan Kwan yang hendak menamparku. Ku tolehkan kepalaku ke arah pria itu. Jang Wooyoung.Ternyata pria itu adalah Jang Wooyoung, personil 2PM. Oh My God. Dia tampak tampan dari dekat. Kulit wajahnya halus. Dia penyelamatku!! Sungguh beruntungnya aku bisa bertemu dengannya.
Kwan menarik tangannya dari genggaman Wooyoung. “Cih!!, aku malas berurusan dengan idola seperti mu” kata Kwan kepada Wooyoung , Kwan membalikan badannya dan pergi.
“Gamsahamnida” ucapku kepada wooyoung dengan tubuh membungkuk 90 derajat.
“Chonmaneyo, Gwenchana?” tanya wooyoung padaku. Ternyata dia sosok yang sangat perhatian.
“Ah, Gwenchana” Jawabku. Masih banyak orang yang berkerumun disekitar kamu. Wooyoung memegang tanganku dan membawaku pergi dari tempat yang dikerumuni itu. Dia membawaku ke teras gedung itu.
“Kau adalah wanita paling pemberani yang pernah aku temui, siapa namamu?” tanya wooyoung kepadaku.
“Naenun Hana Imnida” Jawabku
“Aku Jang Wooyoung” Wooyoung memerkenalkan diri. “Kau hebat berani melawan Kwan. Aku salut padamu” puji Wooyoung. Wajah Wooyoung neomu gwiyeowo. Wooyoung mengantarku ke asrama dengan mobilnya. Sepanjang perjalanan kami berbincang dan tertawa bersama. Ternyata Wooyoung sangat mudah akrab dengan orang lain.
“Jeongmal Gomawoso Sunbaenim” ucapku pada wooyoung.
“Chonmaneyo” aku langsung keluar dari mobil Jang Wooyoung dan melambaikan tangan. Aku masuk kekamarku dan mencoba melanjutkan skenario drama untuk kompetisi. Awalnya aku bersemangat tapi tiba-tiba Arrrrrr... kenapa aku tidak bisa berpikir. Imajinasiku tiba-tiba buyar. “Yume !! Tolong aku !!!” aku memanggil Yume.
“Apa yang bisa Yume bantu Tuan Putri?” tiba-tiba Yume Muncul dihadapanku.
“Aku kehilangan inspirasi.. fuhhh”
“Sebaiknya Tuan putri istirahat. Sepertinya Tuan Putri sangat lelah. Kemarin baru tiba dikorea, semalam hanya tidur beberapa jam, dan hari ini sudah kuliah” Yume menyarankan aku untuk tidur dan istirahat. Benar kata Yume semalam aku hanya tidur 2 jam karena terlalu asik menulis skenario. Aku membaringkan tubuhku di atas kasur dan perlahan mataku mulai berat. Kurasakan aku berada di pulau kapuk. Zzzz
WRITER POV
Dorm 2PM
~Hatchim ~Hatchim ~Hatchim “aigoo,, hidungku gatal sekali” karena tidur diluar semalaman Chansung sepertinya kena flu.
~ting tong~ bunyi bel, chansung berjalan menuju ruang tamu untuk membuka pintu.
Ternyata yang datang adalah UEE. Wanita cantik sahabat Chansung. UEE seorang selebritis korea juga, ia adalah member dari Girlband After school. Mereka kerap kali digosipkan, karena kedekatan mereka dan mereka sangat cocok meskipun UEE lebih tua 2 tahun dari Chansung.
“Hwang Chansung aku datang !!” seru UEE denganpenuh semangat.
“Masuklah”
“Mana member yang lain??”
“Mereka sedang keluar semua” jawab chansung. ~hatchim hatchim hatchim~ Chansung bersin-bersin mulu.
“Apa kau sakit chansung?” tanya UEE khawatir.
“Hanya flu biasa” kata Chansung sambil mengambil tissue.
“Apa kau sudah minum obat?”
“Tidak perlu, Flu ini akan sembuh dengan sendirinyai”
“Aigooo,, kau harus minum obat Hwang Chansung !! aku belikan obat untukmu” UEE memang sangat perhatian pada Chansung. UEE sangat mencintai Chansung, namun dia takut untuk mengakuinya, menurut UEE prialah yang harus menyatakan cinta pada wanita.
Ketika UEE hendak untuk pergi membeli obat, datanglah wooyoung.
“Anyeong dongsaeng” sapa UEE
“Hai Noona, mau kemana?” tanya wooyoung
“Aku mau membeli obat untuk Chansung”
“Aku sudah membeli obat untuk dongsaeng ku tercinta” wooyoung sambil menunjukan plastic bag dari apotek yang dibawanya.
“Tumben hyung perhatian kepadaku? Apa hyung salah minum obat?” Chansung tiba-tiba menghampiri Wooyoung, lalu merampas plastic bag yang dibawa wooyoung.
“Jeongmal mianheyo Chansung, aku sangat mengantuk semalam.” Wooyoung minta maaf pada chansung, namun Chansung tidak menghiraukannya dan masuk kedalam kamarnya. Chansung memang tipe orang yang mudah ngambek dan paling manja, maklum dia adalah yang paling muda di 2PM.
“Uhh Chansung sungguh menyebalkan” Gerutu wooyoung
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya UEE pada Wooyoung
“Chansung tidur di halaman semalam, dia pulang sangat larut dan aku tidak membukakan pintu untuknya”
“Pulang larut?? Memang dia dari mana??” tanya UEE penasaran
“Makan malam bersama temannya”
“Temannya yang mana? Apa perempuan?” UEE semakin penasaran
“Yak!! UEE NOONA !! kau seperti detective, apa kau menyukai bocah itu???” wooyoung mulai kesal karena UEE banyak bertanya.
“mianhae, aku hanya penasaran saja.” UEE minta maaf pada wooyoung
“bila kau cinta sebaiknya kau ungkapkan, sekarang bukan jamannya gengsi-gengsi”wooyoung menasihati UEE (cielahh gayanya wooppa.,, pdhl dia blm pernah pacaran sama sekali)
“woo aku tidak...”. UEE belum menyelesaikan kata-katanya wooyoung memotongnya dan berkata “kau tidak usah mengelak lagi Noona. Aku bisa melihat betapa kau sangat perhatian dan menyukai maknae kami”
“Apa Chansung menyukaiku?” UEE bertanya pada wooyoung
“Kau harus bertanya langsung pada Chansung”
“aku tidak berani”
“Kau harus berani. Hwaiting !!!” Wooyoung menyemangati UEE
HANA POV
“Aku laparr !!!! ” aku tertidur untuk waktu yang cukup lama, tak terasa ini sudah malam hari. Peruku keroncongan.. “Yume, aku lapar...” Kata ku pada Yume, yang saat itu tengah menunton TV..
“Tuan Putri mau makan apa? Yume akan menyiapkannya untuk Tuan Putri”
“Aku ingin makan diluar. Jalan-jalan keluar yuk”
“Oke Tuan Putri :D “
Aku dan Yume bersepeda di kota Seoul yang gemerlap. Aku mencicipi berbagai jajanan di sepanjang jalan. Sungguh menyenangkan :D.
Malam itu ada pertunjukan Band di pinggir jalan, banyak orang berkerumun. Lagu yang dibawakan sangat bagus, sepertinya lagu ciptaan sendiri karena aku belum pernah mendengar lagu ini sebelumnya. Suara vocalisnya sangat lembut namun membuat orang-orang bersemangat. Aku pun berniat untuk melihat pertunjukan Bandi itu. Aku masuk menerobis kedalam kerumunan manusia, ahh akhirnya dengan penuh perjuangan aku berhasil sampai di barisan paling depan.
“ Omoo Kwan !” aku tersentak
ternyata dia adalah vocalist band yang sedang tampil itu. Aku sangat terkejut, ternyata dia memiliki suara yang begitu indah. Aku nonton penampilannya sampai selesai. Setelah usai, kwan tiba-tiba menghapiriku.
“Hey Gadis kaleng, apa kau sedang membututiku?”
“Apa? Membututimu? Hey jangan GR, aku tak sengaja.....”
Aku belum selesai pembicaraanku, namun kwan memotongnya
“Alaah,, tak usah mengelak. Kau membuntutiku, jangan-jangan kau menyukaiku”
“Yak! Kau sungguh menyebalkan !” aku lekas pergi meninggalkan cowok brengsek itu.
“Apa dia pikir dirinya tampan? Uhh PD tingkat dewa. Kenapa bisa ada pria menyebalkan seperti itu didunia ini” gumamku
“Uh sungguh menyebalkan !!” spontan aku menendang kaleng yang ada di depan ku
“Apa yang menyebalkan?” sepertinya ada seorang namja dibelakangku yg bertanya kepadaku. Aku pun membalikkan badanku.
“Oppa,, bagaimana kau bisa ada di sini?” tanyaku pada namja bernama wooyoung
“Aku sedang berjalan-jalan, namun tak sengaja bertemu denganmu. Mungkin kita berjodoh.” Wooyoung pun tertawa setelah berkata seperti itu. Aku juga ikut tertawa.
“Hana shii,, sepertinya kau sedang Bete”
“Yah.. aku jengkel dengan kwan. Aku barusan bertemu dengannya.”
“Aku juga merasa jengkel dengan seseorang. Aku ingin makan es krim , apa kau mau ikut?”
“Ne” jawabku. Aku dan wooyoung pergi ke Baskin Robbin.
Kami mencoba untuk menenangkan hati dengan makan es krim. Aku memesan es krim chocho chip, sedangkan Wooyoung pesan es krim Strawberry.
“Oppa.. siapa yang membuatmu jengkel?” aku mencoba untuk membuka pembicaraan
“hmm.. sii Maknae ”
“Chansung?” tanyaku untuk lebih meyakinkan
“Ne. Dia sangat manja dan mudah ngambek. Sungguh menyebalkan”
“semalam aku sangat mengantuk dan tidak membukakan pintu untuknya sehingga dia tidur di luar. Padahal aku sudah minta maaf, tapi dia masih marah kepadaku.” Ucap wooyoung
“Sungguh menyebalkan.” Sambung wooyoung
“dia tidur diluar? Apa di baik-baik saja?” aku sangat khawatir. Karen chansung adalah biasku.
“Hanya flu, namun aku sudah membelikan obat untuknya” sahut wooyoung
“Itu semua salahku, dia pulang larut karena menemaniku makan” ucapku
“Kau makan malam bersamanya?” tanya wooyoung untuk lebih meyakinkan.
“Ne. Apa aku boleh menjenguk chansung?”. Wooyoung menganggukan kepalanya tanda setuju.
Setelah makan es krim aku bersama wooyoung menuju ke dorm 2PM.
CHANSUNG POV
Dormitory 2PM
~~ Ting tong ~~ bunyi bel
~~ ting tong ting tong ting tong ~~
“Hyung bukakan pintu, aku sedang sibuk!” teriakku.
“aku sedang mandi !!” teriak Junsu Hyung
“aku sedang masak !!” Khunnie pun menyahut
“chansung,, kau saja yang buka, paling kau hanya sibuk main game” junho hyung sungguh menyebalkn
Haahh.. terpaksa aku pause Game dan menbuka pintu. Pasti itu wooyoung, aku malas melihat mukanya. Aku membuka pintu tanpa melihat wajah hyungku dan langsung menuju kamarku.
“Chansung oppa,, apa kau baik-baik saja?” suara seorang yeoja. Aku pun membalikkan badanku.
“Hana ?” aku sangat terkejut dan senang Hana datang.
“Dia ingin menjengukmu jadi aku membawanya ke sini” ucap wooyoung
Ternyata Hana datang bersama wooyoung. Sejak kapan mereka saling mengenal? Alaaahh itu bukan urusanku. Untuk apa aku memikirkannya.
“oppa aku bawakan pisang untukmu. kau sangat menyukai ini kan”
“Gomawo hana shii. Aku tak bisa hidup tanpa pisang.. hahahah ”
“Kalian berdua ngobrolah. Aku mau mandi dulu” wooyoung pergi kekamarnya.
Aku mengajak hana keruang tengah untuk berbincang. Aku mengambilkan minuman untuknya.
“Oppa,, bagaimana keadaanmu? Apa sudah sehat?” hana bertanya kepadaku.
“hanya flu biasa, tidak apa-apa” jawabku
“Makanan sudah siap! Mari kita makan !” teriak Nichkun hyung dari dapur. Dia suka sekali memasak, jika ada waktu luang dia selalu memasak untuk kami.
“Hana, mari kita makan bersama, Masakan Nichkun sangat enak loh” Aku mengajak hana untuk makan bersama.
“Ahh akuuu....”
“tidak perlu malu-malu, ayo” ucapku memotong perkataan hana. Aku menarik tangannya dan mengajak dia keruang makan untuk makan bersama. Diruang makan sudah ada junho, nichkun, dan junsu.
“Hyung, perkenalkan ini teman baruku di Howon, hana namanya” aku memperkenalkan hana kepada hyung-hyungku
“Annyeong Hana” sapa junho
“Annyeong” hana membalas
“Mari makan hana, aku bikin ramyun nih” nichkun mempersilahkan hana untuk makan. Dia mengambil semangkok ramyun untuk Hana.
“Masakan nichkun hyung sangat enak” ujar Junho
Malam itu kami makan bersama dengan penuh keceriaan. Hyung hyungku sangat mudah akrab dengan orang lain dan sepertinya itu membuat hana merasa nyaman.
~i’m your man~ i’m your man~
“Ah ponselku.” Ponsel hana berdering, ia mengangkat panggilan di ponselnya
“yobseo Oddette shii”
“......”
“baik, aku akan segera pulang”
Klik.
“sepertinya aku harus harus pulang dulu.” Ucap hana
“o.. Aku akan mengantarmu” aku bermaksud mengantarnya pulang. Karena wooyoung masih di kamar mandi. Biasanya wooyoung memerlukan waktu 1,5 jam untuk mandi. Entah apa semua yang dia lakukan di dalam situ.
“Ah.. aku tidak mau merepotkanmu lagi oppa” sepertinya hana segan mengiyakan ajakanku
“gwenchana, ini sudah malam. Tidak mungkin aku membiarkan seorang wanita untuk pulang sendiri” ucapku
“chansung, apa kau salah minum obat. Kata-katamu sangat macho” Junho mulai meledekku. Sebelum mereka semua menghabisiku dengan ledekan-ledekan mereka lebih baik aku cepat pergi. Tanpa sepatah kata aku mengambil kunci mobil dan jaket.
“ayo hana” aku mengajak hana pergi
“Annyeonghigyeseyo” hana mengucapkan selamat tinggal kepada hyung-hyung ku.
“Josimhae!” seru Junsu pada kami.
Aku dan hana pun masuk ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan kamu diam dan terpaku. Tidak ada sepatah keluar dari mulut kami. Mungkin hana sudah mengantuk jadi dia malas untuk bicara.
WRITER POV
Hana dan chansung sampai di depan Howon Dormitory
“Gomawo Oppa, maaf merepotkanmu lagi”
“Gwenchana..”
hana membuka pintu pintu mobil dan hendak keluar
“em Hana shi apa besok kau kuliah?” chansung memegang pundak hana dan menahan gadis itu keluar dari mobil.
“sepertinya tidak. Mwo?”
“bagaimana kalau besok kita pergi ke Lotte World?”
“Lotte world? Aku sangat ingin ke sana” ujar hana kegirangan. Dia sangat excited, maklum karena itu merupakan salah satu tempat yang paling ingin dia kunjungi di Korea Selatan.
“Besok aku akan menjemputmu jam 9 pagi. Babay”
“see you tommorow” hana keluar dari mobil chansung dan melambaikan tangan.
Hana gembira bukan main. Dia akan ke Lotte world dengan sesorang yang paling dia idolakan. Wah sungguh menyenangkan sekali. -to be continued-
Dream Believe And Meet A Fairy part 3